A Letter to Self

Dear Levine,

Surat ini diketik dengan kecepatan tinggi karena kapasitas baterai yang menipis. 3%. (Baca: tinta pulpen sekarat)
Sekarang 2%. (Mulai seret tintanya)
Langsung aja.
Kamu kebanyakan mikir belakangan ini. Levine si tukang mikir. But I know that keeps you sane. But you think too much. Semuanya yang too much itu gak baik. Please note that.

Saya mau kasih tau sedikit pelajaran dari film The Finest Hours. Aku yakin kamu nyimak banget film  non fiksi. Tapi bukan itu poinnya. Kamu kudu liat lebih dalam lagi.

1% (pulpen kudu dipukul di udara berkali-kali biar keluar tinta nya)

Pelaut / nahkoda itu gak bisa dibilang hebat kalo gak diterpa badai.
Kamu pun juga perlu sadar kalo kamu tuh kudu bersyukur kalo ada masalah.

-sorry tab mati, sekarang via hape- (baca: pulpen habis tintanya. Ambil pulpen lain)

 setiap masalah yang datang, itu membentuk manusia. Membentuk karakter kamu. Problem shapes you. Problems give you more experience in life. Problem juga bisa menyeleksi manusia. Menyeleksi yang kuat dan lemah. Kamu kudu kuat, vin. Dari film itu juga bisa diliat kalo tiap tokoh punya masalah masing-masing. Awak kapalnya, koki kapalnya sampai yang ikut Webber dalam pencarian buritan kapal itupun ada masalahnya. Mungkin Webber mikir kalo masalah dialah yg terberat saat itu secara dia yang pegang kemudi gitu dan ada 3 orang yang ikut dia saat itu, tapi kalau Sybert pun juga bisa mikir kalo masalah dia lah yang terberat dari seeeeemua yg berat, 30an orang yang sama dia. Idup atau die!
 Tapi, mereka gak berhenti.
Mereka gak mau die!
Mereka berusaha untuk bikin sesuatu. Masalah bikin mereka mikir keras, vin.
Masalah pasti ada solusinya.
 Bukannya Alkitab bilang gitu? Jadi, masalah mu masih gak ada apa-apanya kan? Saya paham perasaan kamu sekarang, kamu memang gak lagi sedih, kamu nyaris gak pernah sedih. Itu bagus. Tapi kamu sering bawa ribet. Itu aja. Dan itu bikin kamu capek. Bukan sedih.

Sekarang, saya di sini, bicara ke kamu.. To filter your thoughts. Please See everything in each possible way. If the doors are locked, find the windows. If the windows can't be opened, break them. If the rain comes hard, puts on your raincoat and stay awesome. Dance under the rain. If sun burns you, wear the sunblock and stay cool! If people block you down, grab something to jump over them. If they block you up, get down to earth and roll under them. If the life gives you lemon, make the best lemonades and sell them! If the life still give you another lemon, jadiin face mask, infused water atau apalah. Kan lumayan toh. If the storm comes, face it. Don't you know that every storm won't last forever? Don't you know that rainbow comes after the storm? You don't know? Buka Alkitab kamu, baca tentang Nuh. For you, your small problem is big. But to Jehovah, your big problem is small. So stay humble, and be wise, vin.

Dari film The Finest Hours, things means nothing. Barang yang kamu punya dan pengen kamu punya tuh gak ada artinya, vin. Klise memang yah. Tapi coba deh dipikir lagi. Jadiin ini resolusi untuk tahun ini dan seterusnya. Yang berharga itu yang saat itu mereka punya dan pakai. Skill, energy, and clothes. Coba kamu pikirin ini selalu ya, klise.. Tapi cuma dikit orang yang bisa paham. Saya harap kamu bisa ya..

Kamu mikir gak pas setibanya mereka di daratan, mereka ditepuktanganin dan disambut. Saya sih sempat kepikiran mungkin kalau nanti pas selesai kesengsaraan besar dan lain lainnya, pas kita semua masuk di Firdaus gitu, kita akan disambut seperti itu. Atau kita nya yang menyambut mereka yang bangkit. Mungkin ada momen tepuk tangan yang panjaaaaaaaaannnggg banget di mana-mana. Ah.. Saya gak sanggup ngebayangin lagi. Kamu aja yang lanjutin lah, vin.

Jadi cerita banyak kan.. Gara-gara ganti pulpen yang tintanya banyak sihhh.. Hahaha
Sekarang, please be more positive than who you were an hour ago. Seek the light side. (Eh, kepikiran gak sih kalo Light is good? Don't you think.. Sshhh.. Mulai lagi deh.) Stay focused. Simple yet sophisticated. Sekali lagi, fokus.


Hugs and kisses,
Levine